Pakar Ungkap Pola Pelanggaran 'Israel' di Balik Gencatan Senjata, Bersifat Sistematis

Zarah Amala
Sabtu, 20 Desember 2025 / 30 Jumadilakhir 1447 11:00
Pakar Ungkap Pola Pelanggaran 'Israel' di Balik Gencatan Senjata, Bersifat Sistematis
Pakar Ungkap Pola Pelanggaran 'Israel' di Balik Gencatan Senjata, Bersifat Sistematis

GAZA (Arrahmah.id) - Pakar militer dan strategi, Kolonel Hatem Karim al-Falahi, menyatakan bahwa 'Israel' melakukan “arogansi militer” di Jalur Gaza tanpa adanya akuntabilitas. Ia menegaskan bahwa pengeboman harian yang terjadi bukanlah kesalahan insidental, melainkan tindakan sistematis dan terencana.

Dalam analisis militernya di Al Jazeera, al-Falahi menjelaskan bahwa ketiadaan kerangka gencatan senjata yang jelas serta absennya mekanisme pertanggungjawaban telah mendorong 'Israel' terus melanggar perjanjian penghentian perang di Gaza.

Pada Jumat malam (19/12), pasukan pendudukan 'Israel' membombardir sebuah sekolah yang menampung pengungsi di lingkungan al-Tuffah, timur Kota Gaza, wilayah yang berada di luar area kendali 'Israel' berdasarkan kesepakatan gencatan senjata. Serangan tersebut menewaskan lima warga Palestina, termasuk anak-anak, dan melukai sejumlah lainnya.

Al-Falahi menekankan bahwa satu peluru artileri saja dapat menyebar hingga radius lebih dari 250 meter, menyebabkan kerugian besar pada jiwa manusia, terutama di kawasan yang padat penduduk.

Dalam laporan terkait, koresponden Al Jazeera Shadi Shamiyah mengungkap bahwa lokasi yang diserang di lingkungan al-Tuffah berada di luar kendali 'Israel' dan di luar garis kuning.

Al-Falahi menegaskan bahwa 'Israel' sejak awal tidak mematuhi seluruh ketentuan gencatan senjata, dengan Gaza terus mengalami pemboman udara dan tembakan artileri hampir setiap hari. Pola ini, katanya, juga terlihat di front Suriah dan Lebanon, meskipun terdapat kesepakatan gencatan senjata di wilayah-wilayah tersebut.

Terkait penolakan 'Israel' terhadap keterlibatan pasukan Turki dalam pasukan internasional di Gaza, al-Falahi menyatakan bahwa Tel Aviv memandang pengaruh Iran telah digantikan oleh pengaruh Turki di Suriah.

Ia menambahkan bahwa 'Israel' menolak memberikan peran apa pun kepada Turki dalam pasukan internasional yang direncanakan untuk Gaza, meskipun Turki merupakan kekuatan regional yang berpengaruh.

Al-Falahi juga menegaskan bahwa 'Israel' menghalangi masuknya obat-obatan, bahan makanan, dan tenda ke Gaza, serta melakukan pembunuhan terarah tanpa pertanggungjawaban hukum.

Ia memperingatkan bahwa Perdana Menteri 'Israel' Benjamin Netanyahu bersama kelompok sayap kanan ekstrem, berupaya melanjutkan operasi militer dengan dalih “mencapai tujuan perang” di Gaza, serta menciptakan dalih untuk menuduh Hamas melanggar perjanjian.

Penolakan Internasional

Al-Falahi menambahkan bahwa banyak negara menolak atau ragu mengirim pasukan ke Gaza karena mereka menyadari bahwa 'Israel' tidak akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata.

Ia mengingatkan bahwa Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) telah mencatat ribuan pelanggaran udara oleh 'Israel', memicu kekhawatiran bahwa skenario serupa akan terulang di Gaza. (zarahamala/arrahmah.id)

HeadlinePalestinaGazaGenosidaserangan israel